Dua minggu sebelum perhelatan akbar tersebut, panitia melakukan rapat untuk membahas segala tetek bengek yang harus dipersiapkan. Rapat dihadiri oleh Pimpinan Sinar Melati Pusat, Bapak Budi Parjiman. Bapak Kusnanto. Bapak Tri Kurnianto, pengisi kajian Sholat Khusyu. Bapak Nur, Bapak Akbar selaku sekretaris pusat sinar melati, dan beberapa santri senior.
Dua hari sebelum hari H, tepatnya di Hari Jumat. Abu Gunung Kelud mengguyur Kota Yogyakarta dengan cukup deras. Tempat perhelatan pun melebur menjadi satu warna, abu-abu pekat. Kami seluruh santri khodijah team dengan semangat membara berusaha membersihkan tempat acara dengan segala daya upaya sampai pada titik darah penghabisan.
Seluruh santri sinar melati bahkan dari cabang-cabang yang lain juga ikut membantu karja bakti kali ini. Santri Al Kautsar cabang sinar melati yang ke 7 dengan pengasuh Ustadz Sholichun menyumbangkan tenaga mereka dengan totalitas prima. Hari sabtu kelabu yang penuh debu akan kami tumpas habis, katanya. Beberapa santri dari Sinar melati Pusat juga terlihat turut meramaikan tugas pengabdian ini dengan senang hati. AlhamduliLlah, Allah berkenan menurunkan hujan pada Malam Ahad sehingga dapat mengurangi intensitas debu yang mengepul.
Hari perhelatan pun tiba. Peserta pengajian yang mulai berdatangan membanjiri tempat pengajian disambut dengan hentakan rebana dari hadroh yang dipersembahkan oleh grup hadroh yang diketuai oleh Bapak Udin Khoirudin. Lantunan sholawatan yang mengalun mampu membius peseta yang secara bertahap memenuhi tempat duduk yang telah disediakan.
Hari perhelatan pun tiba. Peserta pengajian yang mulai berdatangan membanjiri tempat pengajian disambut dengan hentakan rebana dari hadroh yang dipersembahkan oleh grup hadroh yang diketuai oleh Bapak Udin Khoirudin. Lantunan sholawatan yang mengalun mampu membius peseta yang secara bertahap memenuhi tempat duduk yang telah disediakan.
Pengajian pun dibuka dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran yang dibawakan oleh Saudara Musa dengan penuh penghayatan.
Masuk ke agenda inti pengajian akbar, Bapak Nardi (panggilan akrab Bapak Sunardi Sahuri) tampil memukau peserta pengajian. Dan dengan ijin Allah berhasil mengumpulkan kesanggupan dana wakaf senilai 56 juta rupiah. subhaanAllaah, sungguh kuasa Allah yang Maha Besar.
Acara Imtihan santri Qiroati dibuka dengan khotmil Quran surat attakaatsur sampai dengan annaas oleh para santri peserta imtihan. Kemudian sambutan dari koordinator Qiroati cabang Sleman yaitu dari Ibu Dyah. Yang memberikan satu dua patah kata tentang seluk beluk per-Qiroati-an. Dilanjutkan dengan pembacaan ilmu tajwid praktis dan pembacaan ayat-ayat ghorib musykilat oleh para pesera imtihan dipandu oleh Mbak Nurul Izzati. Setelah para santri selesai melewati prosesi imtihan maka sampai pada saat mereka diuji satu persatu di hadapan hadirin perserta pengajian. Seluruh peserta pengajian diperbolehkan mengajukan pertanyaan kepada santri yang diinginkan.
Salah satu ibu mengajukan pertanyaan kepada peserta imtihan nomor 7 yaitu ananda Iin Sholihah. Dengan percaya diri, mbak Iin pun menjawab pertanyaan dengan fashih dan lancar. AlhamduliLlah.
Dengan berakhirnya prosesi tanya jawab, maka selesai pula perhelatan kali ini. AlhamduliLlaahi robbil aalamiin.
Tiba saat perpisahan. kami khodijah team lagi-lagi bekerja bakti untuk merapikan tempat acara yang nota bene adalah halaman sekolah tempat belajar kami setiap hari. Dengan bantuan dari santri-santri sinar melati yang lain, dalam hitungan detik, tempat acara dirubah menjadi bersih kembali.








No comments:
Post a Comment